PARIMO, TAGAR-NEWS.com – Napak tilas untuk keadilan almarhum Erfaldi dilakukan Sumar Moh. Nur Uloli.
Aksi Pemuda 28 tahun asal Lambunu Utara, Kecamatan Bolanu Lambung, Parigi Moutong Sulawesi tengah, diberi nama Napak Tilas Keadilan “Dari Timur Parigi untuk keadilan Erfaldi. Korban penembakan oknum Polisi pada Aksi Tolak Tambang, Tanah Parigata Krisis HAM. Pelanggaran HAM Harus Dihukum Seberat-beratnya! MANA HATI NURANI PENGUASA NEGERI INI? #KeadilanHarusMenang.
Sumar berjalan kaki dari Lambunu sampai Parigi dengan menempuh jarak 262,2 KM. Alasannya adalah, karena dirinya adalah salah satu massa aksi tolak Tambang di Tugu Khatulistiwa pada 12 Februari 2022 silam.
Aksi ini dilakukan Sumar karena merasa bersalah atas apa yang telah terjadi kepada Alm. Erfaldi, sudah satu tahun berlalu namun keluarga korban belum mendapat keadilan.
“Saya merasa bersalah mengapa saya tidak bisa melindungi Erfaldi. Itu yang membuat saya trauma mengapa tidak bisa membantu dan memberikan keamanan bagi sodara saya Erfaldi. Bulan lalu, saya mendapat kiriman vidio orang tua Erfaldi, itulah yang membesarkan hati saya untuk melakukan giat ini,” ungkap Sumar via Voice Note WA dengan pihak SKP-HAM)
Sumar melakukan aksi Napak Tilas Keadilan untuk mendukung segala proses merebut keadilan bagi Alm. Erfaldi. Keputusan Majelis Hakim pada 3 Maret di Pengadilan Negeri Parigi yang telah membebaskan oknum anggota polisi berpangkat Bripka berinisial H sangat disayangkan. Hal tersebut membuatnya semakin yakin untuk melakukan perjalanan menuntut keadilan.
Sebelumnya, Sumar pada 1 Maret lalu sudah berkoordinasi dengan pihak SKP-HAM Sulteng tentang proses pengawalan sidang kasus Erfaldi.
Diketahui Pasca kejadian SKP-HAM terus mendampingi korban sampai pada sidang putusan, namun tidak seperti yang diharapkan pelaku penembakan dibebaskan oleh Pengadilan Negeri Parigi. Keluarga korban sangat kecewa atas putusan tersebut, olehnya SKP-HAM akan terus berupaya untuk mencari keadilan.
“upaya harus terus dilakukan, solidaritas harus terus dirajut SKP-HAM bersama keluarga korban satu barisan dengan aksi yang sedang dilakukan Sumar. Keadilan bagi korban harus terus ditegakkan,” tegas perwakilan SKP-HAM.
Editor: Mawan