PALU, TAGAR-NEWS.com – Evaluasi Laporan Tahunan 2023 digelar Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi tengah.
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah perwakilan media dari LPP TVRI, LPS TV (Rajawali Tv, MNC Media Palu, EMTEK, NET TV, TRANS TV, TRANS 7, ANTV) dan LPP RRI, LPS Radio (BFM, INSANIA FM, CAKRAWALA, PRONEO, Radio Alkhairaat, RAMAYANA, RODJA Palu, dan Nebula Fm).
Koordinator Pengembangan kebijakan dan sistem penyiaran (PKSP), Muhammad Ramadhan Tahir, menyebut Evaluasi Laporan tahunan 2023 ini agak berbeda dengan Evaluasi tahunan 2022, kegiatan ini dilaksanakan di luar kantor KPID dan mengundang LP TV dan Radio
“Iya, sebelumnya pada tahun kemarin kegiatan evaluasinya kita buat di kantor dengan mengundang satu per satu LP, tahun ini kita buat diluar kantor dan dihadiri seluruh LP,” katanya
“Kita buat kesan kegiatan ini tidak hanya evaluasi laporan tahunan tapi sekaligus silaturahim antar Lembaga Penyiaran,” ucap Muhammad Ramadhan Tahir
Ia menjelaskan bahwa Evaluasi tahunan ini buat sebagai laporan tahunan LP dan memberikan masukan kepada LP agar memperbaiki lagi kualitas dan mutu siaran/konten dari LP.
“Terutama kita selalu mengingatkan terkait 10% konten lokal di LPS TV, dan Alhamdulillah hampir seluruh LPS TV Sudah menjalankan kewajibannya memenuhi 10% konten lokalnya dan tayang pada jam prime time (05.00-22.00). Konten lokalnya juga cukup variatif,” terangnya
Muhammad Ramadhan Tahir, mengungkapkan Ada peningkatan pemenuhan konten lokal dari tahun sebelumnya, ini bentuk perhatian dan menjalankan hasil evaluasi di tahun sebelumnya.
“Kami juga berharap agar LPS TV terus meningkatkan konten lokalnya dan tidak hanya mengugurkan kewajiban saja tapi bisa mengembangkan potensi-potensi pembangunan yang ada didaerah seperti Sumber daya Alamnya dan Sumber daya Manusianya yang sesuai nilai nilai keraifan lokal, karena hakekat dari UU Penyiaran No 32 tahun 2002 adalah keberagaman konten,” ujarnya melanjutkan
Tidak hanya TV, KPID juga mengikutkan LP Radio, pemenuhan konten-konten diradio juga sudah terpenuhi, walaupun diujung laporannya ada sesi curhat-curhatan, gempuran dari media baru memang Radio dipaksakan untuk terus bertahan dari gempuran tersebut namun saya tetap percaya Radio akan tetap eksis kedepannya karena radio memiliki nuansa yang berbeda dari media baru, karena radio bisa berkomunikasi dua arah antara penyiar dan pendengarnya.
“Hasil laporan evaluasi tahunan ini akan kami bawah ke komisi 1 DPRD Prov Sulawesi tengah sebagai bentuk pertanggung jawaban lembaga ini kepada perwakilan publik dibidang penyiaran. Semoga evaluasi ini bisa membawa kebaikan dan kemanfaatan bagi penyiaran di Sulawesi Tengah,” tandasnya.*
Editor: Wan