Artikel Kotamobagu Politik

Jainuddin Damopolii : Weny Gaib – Rendy Mangkat Paslon Belum Terkontaminasi

KOTAMOBAGU, TAGAR-NEWS.com – Tokoh politik Bolaang Mongondow Raya (BMR) yang juga mantan wakil walikota Kotamobagu, Drs Hi Jainuddin Damopolii atau akrab disapa JADI menjatuhkan dukungan kepada pasangan calon walikota dan wakil walikota dr. Weny Gaib SpM – Rendy Virgiawan Mangkat SH MH pada Pilkada serentak 27 November nanti.

JADI, secara tegas memobilisasi seluruh simpatisan, militan, dan pendukung setianya untuk memenangkan pasangan Dokter Weny Gaib, SpM dan Rendy V. Mangkat, SH, MH (The Winner) dalam Pilwako Kotamobagu 2024.

Pada kampanye dialogis di Desa Moyag Bersatu, Jainuddin Damopolii menginstruksikan para pendukung JADI-JO untuk fokus penuh mendukung The Winner dalam kontestasi politik ini.

“Saya minta seluruh pendukung JADI-JO solid untuk memenangkan pasangan The Winner di Pilkada 2024. Kita harus berjuang bersama untuk perubahan nyata di Kotamobagu,” ujarnya.

Selain itu menurutnya, pasangan dr. Weny Gaib – Rendy Virgiawan Mangkat adalah pasangan yang belum terkontaminasi oleh siapapun.

“Pasangan ini adalah pasangan ideal memimpin Kotamobagu. Keduannya belum terkontaminasi, olehnya JADI siap mendukung penuh,” ucapnya.

Selain itu tambahnya, Paslon Weny Gaib – Rendy Virgiawan Mangkat diibaratkan masih seperti kertas kosong, masih putih bersih, belum ada coretan dan tanda garis apapun.

“InsyaAllah jika diridhoi sebagai pemimpin di Kotamobagu, kita rakyat Kotamobagu yang awal akan mewarnai kedua Paslon ini,” tuturnya.

Dukungan Jainuddin Damopolii ini dipandang sebagai langkah agresif yang memperkuat posisi The Winner di Pilwako 2024. Dukungan dari mantan Wakil Wali Kota ini diyakini akan mengalihkan basis suara besar dari kubu JADI-JO ke pasangan Weny-Rendy, memberikan mereka keunggulan strategis.

The Winner juga mendapat sokongan kuat dari partai-partai besar, termasuk PKB, Golkar, Gerindra, PKS, UMMAT, PSI, dan Perindo, yang semakin memperkuat peluang mereka. Langkah Jainuddin ini bukan hanya soal dukungan, akan tetapi juga taktik politik untuk menumbangkan rival di Pilwako.**