TAGAR-NEWS.com, BOLSEL – Sebagai bentuk tanggung jawab dalam memperjuangkan Aspirasi Masyarakat (Asmara) di wilayahnya, tujuh anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) melaksanakan reses periode 2024-2025 di Desa Kombot Timur, Kecamatan Pinolosian. Rabu 05 Februari 2025.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua DPRD Bolsel, Arifin Olii, dan dihadiri oleh Camat Pinolosian serta seluruh Sangadi (kepala desa) se-Kecamatan Pinolosian. Dalam pertemuan ini, masyarakat dan para sangadi menyampaikan berbagai usulan yang menjadi kebutuhan mendesak di wilayah mereka.
Berbagai aspirasi yang disampaikan dalam kegiatan ini antara lain:
1. Sangadi Pinolosian: Pembangunan drainase dan penerangan lampu jalan.
2. Sangadi Tolotoyon: Penanggulangan kasus penculikan anak.
3. Sangadi Pinsel: Tambat perahu karena belum ada perlindungan perahu serta masalah air bersih.
4. Sangadi Ilomata: Penyediaan air bersih dan perbaikan jalan permukiman.
5. Sangadi Linawan: Pembangunan tanggul sungai.
6. Sangadi Linawan Satu: Penyediaan air bersih dan penerangan lampu jalan.
7. Sangadi Nunuk: Pembangunan tanggul usaha tani sebagai akses pengembangan sumber daya daerah.
8. Camat Pinolosian: Paving atau perbaikan pasar untuk mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Menanggapi berbagai usulan tersebut, Ketua DPRD Bolsel, Arifin Olii, menyatakan bahwa terdapat pergeseran anggaran yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program.
“Keluhan-keluhan ini selalu menjadi perhatian kami dan tentu menjadi catatan penting. Insya Allah, dalam periode ini, setelah keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2025, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menindaklanjutinya. Namun, karena adanya program besar dari Presiden, kita juga tidak bisa memungkiri bahwa ada keterbatasan yang harus kita hadapi,” ujar Arifin Olii.
Ia juga mendorong para sangadi untuk lebih inovatif dalam mengembangkan desa, mengingat satu-satunya investor besar di Bolsel saat ini adalah JRBM. Arifin berharap perusahaan ini dapat lebih berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Bolsel.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pengembangan UMKM sejalan dengan program Making Indonesia 4.0 (MBG) dari Presiden yang membutuhkan banyak bahan baku.
“UMKM harus kita tingkatkan karena ini menjadi peluang besar bagi masyarakat,” tambahnya
Di tempat yang sama, Anggota DPRD Bolsel, Salman Mokoagow, menegaskan bahwa semua usulan yang disampaikan adalah prioritas. Namun, ia mengingatkan bahwa realisasinya tergantung pada kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAD).
“Tugas kami adalah menggali gagasan serta memahami keluhan dan kebutuhan masyarakat. Kami ingin semua bisa segera diupayakan, tetapi itu juga tergantung pada kemampuan anggaran daerah,” kata Salman.
Ia juga mengingatkan bahwa saat ini pemerintah melakukan penghematan anggaran hingga Rp30 triliun. Oleh karena itu, diperlukan strategi cerdas dalam melihat dan mengembangkan potensi daerah, salah satunya melalui UMKM.
“Kita harus bersabar, tapi yakinlah bahwa kami terus berupaya memperjuangkan apa yang menjadi keinginan masyarakat,” pungkasnya.
Kegiatan reses ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Pinolosian untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada wakil rakyat. Diharapkan, dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, pembangunan di Bolsel dapat berjalan lebih efektif dan merata. (JI)