BOLSEL, TAGAR-NEWS.com – Persiapan relokasi pengungsi korban terdampak erupsi Gunung Ruang ke Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) semakin dimatangkan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) bersama Pemerinta Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Bupati H. Iskandar Kamaru SPt, MSi didampingi Sekda M. Arvan Ohy SSTP, MAP bersama jajaran Asisten dan pimpinan PD terkait diundang mengikuti acara Tatap Muka dan Sosialisasi Relokasi Masyarakat Pulau Ruang ke Desa Modisi Kabupaten Bolsel.
Acara tatap muka berlangsung di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, di Manado, Rabu 15 Mei 2024.
Acara ini juga dihadiri jajaran Forkopimda Provinsi, Sekprov Sulut Steve Kepel bersama para pejabat pemprov, Pj Bupati Sitaro Drs. Joi Oroh, BNPB, perwakilan Kementerian ATR/BPN, serta para warga masyarakat pengungsi erupsi Gn. Ruang.
Dalam keterangannya, Bupati Bolsel Iskandar Kamaru menyebut Gubernur Olly Dondokambey meneruskan arahan Presiden Jokowi pada rapat terbatas kabinet bahwa wilayah sekitar Gn. Ruang sudah tidak layak huni karenanya masyarakat di situ harus direlokasi.
Lanjut Bupati, pemilihan wilayah relokasi juga disesuaikan dengan kemiripan wilayah tempat tinggal asli masyarakat seputar Gunung Ruang yang hidup di pesisir pantai. Mirip dengan wilayah relokasi Desa Modisi juga berada di pesisir pantai.
“Selain itu, asal suku serta keyakinan agama masyarakat di sekitar wilayah relokasi juga sama dan ini nanti akan memudahkan para pengungsi menyesuaikan diri”, Jelas Bupati Iskandar.
Sambungya lagi, Gubernur Olly Dondokambey juga mengatakan semua fasilitas akan disediakan langsung oleh pemerintah, termasuk pemberian perahu bagi para pengungsi yang berprofesi sebagai nelayan.
“Akan disediakan pula area perkebunan bagi pengungsi yang bermata pencaharian sebagai petani”, kata orang nomor satu Bolsel ini.
Kata Bupati mengutip pernyataan Gubernur Olly, para pengungsi juga tidak perlu khawatir karena selama tempat relokasi belum siap semua pengungsi akan menerima bantuan dari Dinas Sosial provinsi dan BNPB sepenuhnya setiap harinya.
“Sembari menunggu para pengungsi juga bisa mendatakan diri lewat kepala desa jika ingin bekerja dan akan difasilitasi pihak Pemprov Sulut”, imbuhnya meneruskan.
Dalam acara tersebut juga diketahui bahwa target pembangunan wilayah relokasi direncanakan berlangsung selama 4 s/d 5 bulan. Kemudian, selain rumah hunian di wilayah itu akan diperlengkapi pula dengan sejumlah fasilitas umum, air bersih PDAM, Listrik, Balai Warga 2 unit, Sarana Olahraga 2 unit, Tempat Ibadah 5 Unit, Sarana Pendidikan 4 unit dan Kesehatan 2 unit.
ADVERTORIAL