MAKASSAR, TAGAR-NEWS.com – Respon cepat dilakukan Pemerintah Kota Makassar terhadap anak perempuan
diduga korban trafficking yang alami luka bakar di tubuh akibat disiram air keras pelaku.
Diketahui, korban berinisial R baru berusia 12 tahun ini beralamat di Kelurahan Pampang, Panakkukang.
Beruntung tindakan yang dialami korban yang dilakukan pelaku dapat digagalkan oleh pihak keluarga. Diduga pelaku sendiri merupakan jaringan human trafficking.
Saat ini, korban sudah mendapatkan penanganan medis dari RS Daya setelah didampingi langsung Tim DPPPA Makassar, Jumat 7 Januari 2022.
Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi, yang mendapat informasi mengecam keras aksi kekerasan tersebut.
Bahkan ia sangat berharap, aparat kepolisian segera mengusut tuntas para pelaku human trafficking.
“Kami sangat mengecam keras aksi pelaku, dan berharap aparat kepolisian segera mengusut tuntas jaringan human trafficking ini. Kita sangat miris mendengar kejadian seperti ini. Ini harus kita hentikan, agar tidak sampai terjadi kejadian serupa,” tegas Fatma, Jumat 7 Januari 2022.
Untuk penanganan korban, pihaknya melalui DPPPA sudah melakukan pendampingan dan membawa ke RS Daya guna mendapatkan penanganan medis. Fatma memantau setiap saat perkembangan kesehatan korban.
“Berikan penanganan terbaik ke anak kita ini. Sekali lagi, Pemkot Makassar sangat mengecam, dan akan terus bersinergi dengan pihak kepolisian untuk mencegah perdagangan anak,” terangnya.
Kepala DPPPA Makassar, Achi Soleman, menambahkan, pasca mendapat informasi soal aksi kekerasan itu, pihaknya langsung turun ke tempat korban, dan segera mendampingi ke rumah sakit.
“DPPPA saat ini melakukan pendampingan korban untuk penanganan kesehatan di RS Daya. Besok kami akan ke Unit PPA Polrestabes Makassar untuk melakukan pendampingan keluarga korban agar mendapatkan penanganan hukum. Pihak keluarga korban sudah melaporkan kejadian ini. Modusnya karena anak rencana dikirim ke daerah untuk dijual dan karena anak menolak, ia disiram air keras oleh pelaku,” urai Bu Achi, sapaan akrab Achi Soleman. ***
Editor: Helmi